Sabtu, 04 November 2017

Cheat Aru Kedo Mattari Kurashitai 《Tensei Jinsei o Tanoshimou!》 - Chapter 2 Bahasa Indonesia

Chapter 2
Latihan


Sejak itu, 1 tahun sudah berlalu. Aku telah dapat memahami situasi ku. Sekarang banyak hal yang dapat ku pelajari mengenai situasiku. Ini bukanlah Jepang, jangankan Jepang, ini bahkan bukan planet bumi. Hari itu di toko serba ada aku terbunuh oleh perampok, dan sekarang aku berada di dunia yang disebut Hekato, di sebuah Kerajaan yang bernama Kerajaan Holy Van Damme. Aku agak kebingungan dengan situasiku saat ini, tapi sepertinya aku telah mengalami reinkarnasi.

Sekarang namaku adalah Christoph von Bryutzels – Itu nama yang mustahil ada di Jepang. Aku tampak seperti seorang anak berusia 12 tahun dengan rambut pirang dan bermata biru.

Christoph yang berusia 11 tahun sudah sakit sejak laihr. Apakah aku mengambil alih tubuh Christop, atau ingatanku sebelum reinkarnasi muncul saat aku hampir mati. Aku tidak tahu, ada baiknya aku memiliki ingatan sampai aku berusia 11 tahun tapi sayangnya christoph yang berusia 11 tahun tidak sama denganku, dan aku berada disituasi dimana aku tidak mengerti bahasa negeri ini. Aku membutuhkan 1 tahun untuk dapat mempelajari bahasa itu.

Hanya saja itu adalah kejutan besar tapi, di dunia ini yang dikenal sebagai Hekato, juga ada sihir. Cristoph memang sakit tapi ia diberkati dengan talenta dalam sihir. Cristoph yang sekarang (aku) mempunyai kekuatan sihir yang besar. Tapi, bahkan jika aku mempunyai sihir, aku tidak tahu apa-apa tentang itu. Demi mempelajari bahasa, aku memfokuskan diri dalam membaca, dari buku bergambar, lalu buku sejarah, dan akhirnya buku sikir.

Ibuku adalah orang yang memelukku waktu itu- wanita cantik yang mengenakan gaun, meskipun ibu menghentikkanku mempelajari sihir waktu itu, 1 tahun kemudian, karena kondisiku membaik, aku diizinkan untuk mempelajari sihir.

“Saat kamu menggunakan mana eksternal, kamu bisa mengurangi penggunaan mana internal. Jadi ayo mulai dari merasakan mana.”

Karena ibu telah memberikan izin, seorang guru pribadi ditugaskan untuk ku. Saat guru berusia 16 tahun dia(perempuan) telah menjadi Penyihir Istana dan saat berusia 20 tahun dia ditunjuk oleh kakekku sebagai Kepala Penyihir untuk wilayah Bryutzels. Sekarang dia masih menjadi Kepala Penyihir tapi, selain tugas mingguannya, dia menjadi guru sihirku. Bahkan dalam sejarah Kerajaan Holy Van Damme, dia adalah orang pertama yang menjadi Penyihir Kerajaan diusia 16 tahun “Itu hanyalah sesuatu yang dapat dilakukan orang berbakat” kata ayah.

Ayahku, adalah orang yang memerintah wilayah perbatasan Bryutzels dan merupakan Margrave Dari kerajaan Holy Van Damme. Wilayah perbatasan Bryutzels cukup luas, dan ketika aku memasuki  masa dewasa aku akan menjadi Viscount, memerintah sebuah kota kecil, atau begitulah ku dengar.
Sampai saat itu aku harus melatih tubuhku, belajar tentang sihir, dan belajar untuk memerintah kota. Di Kerajaan Holy Van Damme, usia 15 tahun sudah dianggap dewasa, 3 tahun lagi aku akan berusia 15 tahun, jad aku akan memasukkan semua yang aku bisa pelajari ke otakku.

Kembali ke cerita, sekarat aku sedang berlatih sihir, aku tidak merasakan energi sihir sama sekali.

“Master Rosalian, sangat sulit rasanya untuk merasakan energi sihir.”

“Sihir milik Cristoph-sama sangat banyak, karena itu akan terasa ceoat atau lambat. Saya juga membutuhkan waktu 2 minggu untuk berlatih sebelum saya mulai bisa merasakan energi sihir, jadi tidak apa-apa.” Dia memberitahuku dengan lembut.

“Bagaimanapun juga, toloh coba merasakan energi sihir.”

“Ya, aku mengerti.”

Sepertinya menggunakan sihir cukup mudah. Untuk saat ini, aku berlatih untuk merasakan energi sihir dengan bermidasi selama 1 jam. Rasanya menyegarkan.

Setelah latihan sihir, waktunya untuk kenjutsu (latihan pedang). Gurunya adalah Federer, ketua dari Korps Ksatria.

“Dasar dari ilmu pedang adalah ayunan. Berlatihlah mengayun sampai kamu bisa mengayun 100 kali, tidak ada batas waktu untuk ini. Jadi, silahkan mulai.”

Aku tidak ahli dalam kenjutsu. Dikehidupan sebelumnya juga begitu, tapi Cristoph (aku) tidak baik dalam menggerakan tubuhnya. Pedang yang kugunakan sama ukurannya sama dengan pedang kayu untuk orang dewasa tapi hanya dengan 30 ayunan membuatku *hah hah* terengah-engah.

“Jangan gerakan pinggang mu. Tolong ayun lagi. Apakah sudah mencapai batasnya?”

Aku tidak baik dalam menggerakan tubuhku tahu! Kalau begini, aku baru akan selesai mengayun 100 kali besok pagi. Aku istirahat makan siang lalu belajar tentang lingkaran sosial dan tata krama. Terlahir di Jepang modern, hidup selama 33 tahun sebagai warga biasa, sulit rasanya unttuk mempelajarinya. Kalau kamu bertanya manakah yang lebih sulit – ilmu pedang atau tata krama, tidak diragukan lagi jawabannya adalah tata krama.

Guru tata krama ku adalah Kepala Pelayan Hanna. Hanna adalah orang yang berpengaruh dalam bayangan keluarga Bryutzels, dan ayah juga berhutang juga berhutang budi kepada Hanna. Heh, aku bertaruh Hanna lah yang mengganti popok ayah.

“Berdiri tegak, lihat kedepan, dan jangan menunduk.”

Hanna lebih keras daripada yang lain – 3 jam pelajaran, tanpa istirahat, berjalan dan menari. Ini terlalu banyak.

“Sekarang berputar. Lebih halus saat berputar desu.”

Dengan begitulah 3 jam dihabiskan tapi memikirkannya akan membuatnya terasa lebih lama lagi.

.. Akhirnya, berakhir juga. Mulai dari sini akan menjadi waktu luangku. Waktu luang yang sudah ditunggu-tunggu. Aku sudah membaca grimoire (buku sihir) jadi aku mengerti sedikit tentang sihir tapi, jika aku tidak bisa merasakan energi sihir itu tidak akan berhasil, jadi aku menghabiskan waktuku untuk merasakan energi sihir.

Bagaimanapun juga, haruskah aku melakukan meditasi? Karena latihan ilmu pedang dan tata krama, tenagaku sudah habis, jadi sambil beristirahat aku akan berlatih merasakan energi sihir.


Sebelumnya | Daftar Isi | Selanjutnya



Tidak ada komentar

Posting Komentar

© Micats Translation
Maira Gall